MALIQ & D'Essentials pertama kali dibentuk pada 15 Mei 2002
dengan berisikan 9 personel. Perjalanan karir mereka sebagai musisi
diawali dengan menjadi band cafe di sebuah pub kecil dalam hotel
berbintang lima di Jakarta, mereka memainkan musik-musik yang pada waktu
itu belum terlalu lazim diusung di kalangan anak muda. Namun kini
setelah hampir 10 tahun berdiri, mereka semakin kompak meski hanya
menyisakan dengan 6 personel yang terdiri dari
Angga Puradiredja (Vokal), Indah (Vokal), Ilman
(Keyboard & Piano), Jawa (Bass), Lale (Gitar) dan Widi (Drum). Kata
MALIQ itu sendiri merupakan kependekan dari Music And Live Instrument
Quality yang pertama kali digagas oleh Angga dan Widi yang juga
merangkap sebagai produser, komposer, arranger dan song writer. Lalu
istilah D'Essentials adalah nickname dari personel yang lainnya, namun
MALIQ & D'Essentials tersebut tidak bisa dipisahkan dan menjadi
suatu kesatuan. Banyak yang menyebutkan bahwa MALIQ & D'Essentials
mengusung genre Jazz, karena memang debut awal mereka ada di panggung
Java Jazz Festival 2005, namun musik
yang diusung mereka menyebutnya sebagai Organic Music.
[sunting] Debut Album (2004)
Di tahun 2004, MALIQ & D'Essentials merilis album perdananya
berjudul 1st dengan singlenya yang menggebrak industri musik dalam
negeri yaitu "Terdiam" dengan diikuti oleh beberapa single lainnya
seperti "Untitled", "Sampai Kapan" dan "Kangen". Setahun kemudian, album
edisi Repackaged dirilis dengan hit singlenya yang berjudul "The One".
Album "1st" memberikan kontribusi penjualan keping CD yang fantastis
pada jamannya. Pada saat bersamaan, Dimi salah satu vokalis wanitanya
memutuskan keluar dari band untuk bersolo karir.
[sunting]
Kepergian Satrio
dan best album (2007-2009)
Awal tahun 2007, MALIQ & D'Essentials merilis album keduanya yang
berjudul "Free Your Mind" dengan hit single nya "Heaven" dan "Beri
Cinta Waktu". Album kedua ini juga mendapatkan edisi repackaged pada
tahun 2008 dengan hit singlenya "Dia" dan "Kau Yang Bisa" yang juga
menjadi original soundtrack untuk film
Claudia/Jasmine. Di tahun yang sama juga,
Satrio sang gitaris memutuskan untuk mundur dan membentuk band yang
bernama Alexa. Namun posisi gitaris yang kosong dengan cepat diisi oleh
gitaris muda bernama Lale. Buka Mata Hati Telinga Di tahun 2009, mereka
merilis album ketiga berjudul "Mata Hati Telinga" yang mendapatkan
tempat di Rolling Stone Magazine Indonesia Best Album 2009. Dengan latar
belakang musik Lale yang sangat berbeda dengan band barunya ini, yaitu
Trash Metal, dia telah memberi warna baru yang unik. Lagu "Pilihanku"
dipilih menjadi single pertama dari album ketiga ini. Aransemen lagu
yang mengusung nuansa pop-rock up-tempo menjadi perhatian banyak orang
karena pertama kali MALIQ & D'Essentials memiliki lagu yang berbeda
dengan kebanyakan lagu-lagu mereka. Bersamaan dengan single kedua mereka
"Coba Katakan", MALIQ & D'Essentials berhasil melebarkan segmen
pendengar mereka.
[sunting] Berdirinya The
One Management dan Organic Records
Keluarnya album "Mata Hati Telinga" juga bersamaan dengan berdirinya
The One Management dan Organic Records, yang dibuat dalam rangka
mengakomodir MALIQ & D'Essentials dengan manajemen yang lebih
komprehensif dan secure. Begitu pula dengan recording label (Organic
Records) yang dibuat agar memberi kebebasan dalam mengeksplor musik
mereka. Melalui label ini, MALIQ & D'Essentials juga menjadi
executive producer dari beberapa talenta baru yang berbakat seperti
Twentyfirst Night,
Boogiemen
dan
Soulvibe.
Awal 2009, MALIQ & D'Essentials tampil kembali di
Java Jazz Festival bersama dengan
Organic All-Stars (Twentyfirst Night, Boogiemen dan Renita) yang direkam
secara live dan masuk ke dalam jajaran diskografi mereka melalui
rilisan DVD di awal 2010. Setelah beberapa tahun, MALIQ &
D'Essentials telah mendapatkan banyak fans yang loyal, dan sebutan bagi
mereka para fans adalah "D'Essentials".
[sunting] 7th Year Celebration
Kekompakan antara para fans dan band ini dibuktikan melalui
kolaborasi mereka dalam menyelenggarakan acara "7th Year Celebration"
untuk MALIQ & D'Essentials, adapun acara itu diadakan sebagai bentuk
penghargaan bagi para D'Essentials. "Life Is A Song Worth Singing" Di
bulan Juli 2010, MALIQ & D'Essentials akhirnya merilis albumnya yang
keempat yang diberi judul "The Beginning Of A Beautiful Life" dengan
single pertamanya "Terlalu". Album ini merupakan salah satu kebanggaan
dari MALIQ & D'Essentials, karena merupakan album yang menceritakan
bagaimana suka dan duka perjuangan mereka selama 8 tahun karir di
belantika musik Indonesia. Bersamaan dengan itu juga, mereka menerbitkan
sebuah buku yang berisikan cerita masing-masing personel. Buku tersebut
memuat mini biografi akan perjalanan mereka serta foto-foto selama ini
dan hanya diproduksi sebanyak 500 eksemplar. Setelah single pertama
"Terlalu", pertengahan 2011, single kedua berjudul "Menari" dirilis dan
tanpa diduga, mendapatkan respon yang luar biasa dari pendengar radio di
seluruh Indonesia. Single kedua ini lagi-lagi mendapatkan pengakuan
akan kemampuan membuat musik yang diluar kebanyakan musik mereka,
seperti pada lagu "Pilihanku" di album "Mata Hati Telinga". Di Tahun
2011, setelah penampilan mereka di Melbourne, Australia, Ifa sang
keyboardist yang sejak awal bersama, akhirnya memilih untuk mundur
karena ingin mengejar karir di bidang lain, hal inipun tidak membuat
mereka larut dalam kesedihan, karena Ilman segera menggantikan posisi
keyboardist dan menjadi personel termuda yang secara tidak langsung
mempengaruhi dinamisme antar personel terutama Widi yang merupakan otak
dibalik MALIQ & D'Essentials. Warna musik yang lebih beragam, lebih
dinamis serta luasnya pengetahuan musik Ilman, menjadi senjata baru
mereka dalam berkarya. Setelah hampir satu dekade keberadaannya yang
sudah cukup membuatnya ikonik di blantika musik Indonesia, dan setelah
menembus berbagai macam cobaan, cacian, makian begitu pula dengan
pujian, tetap membuat MALIQ & D'Essentials tidak puas begitu saja
dan ingin terus berkembang. Akan masih banyak lagi proyek-proyek baik
dari The One Management dan Organic Records maupun dari MALIQ &
D'Essentials sendiri.
Pada saat yang bersamaan dengan keluarnya album repackaged 1st Maliq
& D'essentials, salah satu vocalist yang bernama Dimi juga
mengundurkan diri untuk memulai pengerjakan album solonya yang pertama.
Semenjak tahun 2006 Maliq & d'essentials melanjutkan perjalan dengan
ketujuh personelnya. Penawaran yang sangat menyenangkan untuk Maliq
& d'essentials datang di bulan September, yaitu kesempatan membuat
soundtrack film
Claudia/Jasmine. Maliq & D'essentials
memutuskan untuk membuat lagu-lagu yang di masukkan ke dalam soundtrack
tersebut menjadi album repackaged
"Free Your Mind" dengan single
yang berjudul
"Dia".
Sekali lagi terjadi pengantian personel di dalam band Maliq &
D'essentials bersamaan dengan pengantian tahun dari 2007 ke 2008.
Gitaris Maliq & D'essentials "Satrio" mengundurkan diri (yang kini
telah membentuk band
Alexa) dan kemudian digantikan oleh "Lale" tentu saja
dengan khas warna nya yang berbeda sehingga bisa menambah warna baru di
band Maliq & D'essentials.